SISWA XI IPA 2 DINYATAKAN NAIK KELAS 100% * NILAI TERTINGGI XI IPA 2 YAITU JUSTANG DENGAN RATA-RATA 8,04 * PERINGKAT 1 : JUSTANG, PERINGKAT 2 : ISWANDI, PERINGKAT 3 : JUNAID AHMAD * LIBUR TANGGAL 28 JUNI S/D 10 JULI * SEKOLAH KEMBALI DIBUKA PADA TANGGAL 11 JULI 2011 Exact 2 Man 1 Watampone: PBNU: Polisi Harus Selidiki Ledakan Bom Di Pesantren NTB

Selasa, 12 Juli 2011

PBNU: Polisi Harus Selidiki Ledakan Bom Di Pesantren NTB

Exact2 Manza Wakil Ketua PBNU Slamet Effendy Yusuf meminta pihak pesantren milik Umar Bin Khattab di Kabupaten Bima, NTB, untuk membuka akses bagi penyelidikan polisi paska ledakan bom di dalam pesantren tersebut. Polisi selanjutnya diminta memberikan penjelasan yang objektif kepada masyarakat.

"Saya sebagai Wakil Ketua PBNU mengharapkan agar para santri dan warga masyarakat di sekitar pondok pesantren itu bisa memberikan akses dan bersifat kooperatif terhadap pihak kepolisian untuk menyelidiki ledakan di komplek tersebut. Disisi yang lain kita harapkan pihak kepolisian mengupayakan cara-cara persuasif untuk bisa memperoleh akses kesana," ujar Slamet.

Hal ini disampaikan Slamet kepada detikcom, Rabu (13/7/2011).

Penyelidikan ini penting asal dilakukan secara persuasif. Untuk mengetahui apakah benar di pesantren tersebut dirakit bom rakitan.

"Dalam waktu bersamaan andaikata betul di pondok pesantren tersebut diajarkan, kita harus memperoleh kejernihan apa betul diajarkan merakit bom dan sebagainya. Kalau itu terjadi ini lampu merah untuk dunia pesantren. Kalau betul ada bukti di pesantren tersebut ada kegiatan latihan persenjataan begitu itu akibat masuknya faham yang mengarahkan kepada pengikutnya itu ke arah yang radikal dan ini merusak citra pesantren,"tuturnya.

Setelah selesai melakukan penyelidikan, polisi harus memberikan keterangan kepada publik. Supaya tidak merusak nama baik pesantren di seluruh Indonesia.

"Polisi perlu memberi penjelasan kepada masyarakat bangsa secara objektif tidak ditambah-tambah sehingga menjadi pelajaran bagi dunia pesantren untuk melakukan koreksi diri sehingga membentengi pesantren dari kekuatan yang merusak pesantren itu sendiri. Saya yakin 99,9 persen pesantren di Indonesia tidak seperti ini," tegasnya.

Mabes Polri membenarkan adanya bom rakitan yang meledak di Pondok Pesantren milik Umar Bin Khattab, di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Bom itu ditujukan untuk polisi.

Namun polisi masih dihadang masuk ke Pondok Pesantren Umar Bin Khattab yang terletak di Desa Sanolo, Kecamatan Sila, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) ini. Jika pendekatan mentok, polisi menyiapkan langkah represif agar bisa mencapai lokasi ledakan bom rakitan di pesantren itu.

Polisi menyebut langkah itu sebagai tindakan penegakan hukum berskala besar. Namun sebelum itu, langkah persuasif masih diupayakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Komentar Facebook